Home Top Ad

Aipda Muji Prihatin, Sang Polisi Jujur Dari Balikpapan

Share:

Polisi Jujur Balikpapan

PesbukUpdate - Balikpapan - Profesi polisi memang kerap mendapat penilaian negatif dari masyarakat.

Hal ini karena ulah segelintir oknum yang akhirnya membuat satu instansi kepolisian mendapatkan predikat buruk.

Seperti kata pepatah "akibat nila setitik, rusak susu sebelanga".

Hal itu mungkin saja yang terjadi saat ini pada instansi kepolisian.

Sudah menjadi rahasia umum, banyak oknum yang rela mempertaruhkan citra baik instansi hanya untuk kepentingan pribadi semata.

Namun jangan dulu beranggapan demikian.

Karena ternyata masih banyak polisi - polisi yang bekerja dengan baik, penuh dedikasi dan jujur.

Polisi seperti inilah yang pantas dijadikan panutan.

Seperti kejadian baru - baru ini yang sempat viral di Balikpapan, Kalimantan Timur, tentang Polisi Jujur

Muji Prihatin, nama bapak polisi tersebut.

Beliau adalah salah satu anggota polantas (polisi lalu lintas) dari satuan lalu lintas (satlantas) Polres Balikpapan.

Polisi berpangkat Ajun Inspektur Dua (Aipda) tersebut kesehariannya bertugas mengatur arus lalu lintas di simpang empat Dome.

Aipda Muji Prihatin mendadak terkenal dan viral lantaran kejujurannya yang menemukan dan mengembalikan uang puluhan juta milik warga. Sehingga warganet banyak yang menjuluki Aipda Muji Prihatin sebagai Pak Polisi Jujur.

Awal mula ketika ia sedang bertugas mengatur lalu lintas dan menyeberangkan warga, kemudian ia menemukan sebuah tas yang tergeletak dijalan.

Saat ia temukan, tak pernah terfikir bahwa yang ditemukannya adalah tas yang berisi uang senilai 48 juta rupiah.

Mula mula ia curiga karena tas tersebut nampak bagus namun berada di jalanan. Ia kemudian mengamankan tas tersebut ke Posnya di simpang empat Dome.

Betapa kaget bukan main, ketika ia membuka dan memeriksa isi didalam tas tersebut ternyata terdapat gepokan uang tunai yang setelah dihitung berjumlah Rp. 48.000.000,-.

Tidak sampai disitu, ia pun kemudian memeriksa kembali tas tersebut barangkali ada identitas dari pemilik tas itu. Dan benar saja ia menemukan sebuah nomer telepon di dalam tas tersebut.

Setelah terhubung ternyata pemilik nomor tersebut bernama Sutarno. Yang saat itu sedang kebingungan di suatu Bank karena tas yang berisi uang puluhan jutanya hilang.

Aipda Muji pun kemudian kemudian menyuruh Pak Sutarno untuk datang ke Posnya di simpang empat Dome.

Setelah menunjukan KTP (kartu tanda penduduk) nya, Aipda Muji kemudian mengembalikan tas yang berisi sejumlah uang tunai tersebut ke Bpk Sutarno.

Sebagai tanda terimakasih, sang bapak pemilik uang tersebut memberikan sejumlah uang senilai Rp. 5.000.000,- kepada Polantas Muji Prihatin.

Mengejutkan, bukannya diterima malah Aipda Muji Prihatin menolak pemberian tersebut dengan cara yang halus. Aipda Muji menjelaskan bahwa hal tersebut sudah menjadi tugas dan kewajibannya.

Sang polantas malah menyarankan bahwa bila memang Bapak Sutarno berniat memberi, maka silahkan pemberiannya tersebut disumbangkan ke masjid.

Dan memang kemudian Bpk tersebut menyumbangkan uangnya ke salah satu masjid sebagai rasa syukur dan tak lupa ucapan terima kasih pun ia sampaikan  kepada sang polantas, atas kejujurannya yang telah mengembalikan sejumlah uang miliknya.

Ironis memang, dimana stigma yang melekat buruk terhadap polisi terlebih polisi lalu lintas (polantas) yang mata duitan, ujung ujungnya duit (uang), ada duit (uang) habis perkara, dapat dibuktikan terbalik oleh Aipda Muji Prihatin. Dan memang pada kenyataannya masih banyak Aipda Muji - Aipda Muji lainnya di penjuru Nusantara ini yang masih menjalankan tugasnya dengan sungguh - sungguh, jujur, profesional, modern dan terpercaya. Namun sayang, karena ulah oknum - oknum nakal, sehingga citra polisi disama ratakan buruk seluruhnya.

[pesbukupdate]

No comments