Home Top Ad

Kenangan Sang Bocah Rafi Sebelum di Temukan Tak Bernyawa di Kebun Cijangkar Nyalindung

Share:
 Kenangan Sang Bocah Rafi Sebelum di Temukan Tak Bernyawa di Kebun Cijangkar Nyalindung

PESBUKUPDATE - Agung Akbar (30 tahun) Seorang sopir angkutan umum di Kota Sukabumi ditemukan tewas gantung diri di kebun warga yang beralamat di Kampung Legokareuy, rt. 004/004, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jumat (23/03/2018) pagi diduga sebelum nekat melakukan aksi gantung diri, Agung sebelumnya menghabisi putra semata wayangnya Muhammad Rafi yang masih berusia 3 tahun dengan cara dibekap dengan menggunakan sebuah sweater.

Jasad ayah dan anak ini akhirnya ditemukan oleh sang kakek yang juga ayah mertua korban Yosep Budiman (48 tahun) di dalam kebun warga yang letaknya berseberangan dan tak jauh dengan rumah korban jumat (23/03/2018) sekitar pukul 05.30 WIB.


Seorang sopir angkot

Korban agung berprofesi sehari - harinya sebagai sopir angkutan perkotaan (angkot) di kota sukabumi, "kesehariannya pendiam dan jarang bergaul dengan warga sekitar sehingga warga kaget ia dapat melakukan hal nekat seperti itu" ungkap salah seorang warga yang tidak mau dipublikasikan namanya di saat berada di sekitar rumah duka.

"Sepertinya masalah suami istri biasalah dalam keluarga. Kadang beda pendapat, tapi saya nggak nyangka menantu saya bisa nekat seperti itu," jelas Yosep Budiman (48) ayah mertua Agung, saat mengantarkan jenazah cucu dan menantunya di RSUD Sekarwangi Cibadak.


Kenangan sang bocah Muhamad Rafi

Yosep Budiman atau biasa dipanggil budi ini menjelaskan tentang kenangan terakhirnya dengan sang cucu. "Waktu itu Rafi bilang ke saya, babah punya uang nggak?, saya bilang punya lima ratus ribu emang kenapa dek? Dia bilang pengen dibeliin ayam goreng", tutur Budi sang kakek korban sambil berlinang air mata menjelaskan di kamar jenazah RSUD Sekarwangi Cibadak.

Budi pun menjelaskan bahwa Rafi anaknya adil "pernah waktu itu saya ajak jalan - jalan saya beliin baju, tapi dia nggak mau, dia mau kalo sodara - sodara yang lain dibeliin baru dia mau juga" ungkap Budi.

"Dia cucu kesayangan saya, kalo saya pergi suka ikut, dia nggak mau duduk dibelakang, maunya dipinggir saya sambil saya nyetir, sakit hati dia (Rafi-red) harus meninggal kayak gini" tambah budi sambil berulangkali menyeka air matanya.


Istri kerja merantau di jakarta

Dilansir dari Sukabumiupdate, Tidak tercukupinya kebutuhan rumah tangga hanya dari penghasilan sopir angkot, membuat sang istri Nopi Aprilianti sejak empat bulan lalu memutuskan untuk merantau ke Jakarta, bekerja.

"Nopi ke Jakarta untuk bekerja, Raffi dan Agung tinggal disini, di rumah sebelah," jelas Ipoy ibunda Nopi di rumah duka.

Keputusan Nopi membantu menafkahi keluarga inilah yang membuat pasangan muda ini terjebak pada kondisi berbeda pendapat. Agung ternyata tidak menyetujui keputusan ini, karena saat ini Nopi sedang berbadan dua, mengandung anak kedua mereka.

"Usia kandungan Nopi sekarang baru berjalan tujuh bulan. Ini yang bikin Agung tidak setuju Nopi bekerja di Jakarta," lanjut Ipoy.

Lima hari lalu, Nopi baru pulang dari Jakarta dan perselisihan antar keduanya makin meruncing. Ipoy menyaksikan suami istri itu sering bertengkar mulut, karena Agung tidak mengizinkan Nopi untuk kembali ke Jakarta, dengan alasan usia kandungan.

"Nopi ini ke Jakarta dan bekerja salah satunya untuk menutupi hutang keluarga mereka," terang Ipoy tersedu.

Ipoy dan keluarganya berduka, tak pernah menyangka keputusan nekat menantunya dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga dengan cara bunuh diri dan menghabisi nyawa anak mereka sendiri.

Terimakasih telah membaca postingan yang berjudul Kenangan Sang Bocah Rafi Sebelum di Temukan Tak Bernyawa di Kebun Cijangkar Nyalindung, baca juga postingan kami lainnya.


BACA JUGA :

No comments