PESBUKUPDATE - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengungkapkan bahwa bila pelaku pembuat dan penyebar berita serta kabar palsu alias hoax seperti SARACEN dan Muslim Cyber Army (MCA) tidak ditangkap, maka akan membahayakan serta merusak demokrasi di Indonesia.
Mahfud pun mengapresiasi kinerja polisi yang telah menangkapnya dan berharap polisi tetap profesional dalam menangani kasus - kasus tersebut.
Ia pun menjelaskan bahwa apa yang telah dilakukan grup Muslim Cyber Army (MCA), kabar palsu atau hoax memang marak dimunculkan menjelang pesta demokrasi ini.
Seperti ada yang sengaja ingin menaikan popularitas atau menurunkan popularitas calon tertentu.
Ada yang ingin membuat kekacauan serta keresahan di masyarakat, serta ada yang ingin memanfaatkan serta mengambil keuntungan dari kekacauan itu dengan cara mengadu domba.
Isu agama merupakan menjadi isu yang paling laris dalam penyebaran hoax untuk mendukung kepentingan politik tertentu dan pribadi tertentu, tren isu tersebut menjadi paling laris dan paling menjual.
Polisi harus bertindak tegas dan menangkapi pelakunya, apalagi yang jelas - jelas terbukti telah memicu keresahan di kalangan masyarakat.
Polisi jangan pandang bulu dan mesti tegas.menurutnya bila dicari dan ditelusuri mestinya sumber pembuat hoax pasti ketemu.
Pelaku dapat dijerat dengan Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) pasal 28 dan pasal 45, dengan ancaman kurungan 6 tahun dan/atau denda Rp 1 miliar.
Baca juga :
No comments